Harian KR - Tidak semua bisnis online tipu-tipu. Ada juga toko online dikelola secara baik sehingga dipercaya konsumen. Menurut Marketing Manajer Jejualan.com, Herlin Dwi Yudiandari, jasa toko online, pihaknya memang tidak berhubungan langsung dengan konsumen toko-toko online yang menggunakan jasanya. Namun tidak serta merta pihaknya lepas tangan jika ada persoalan. Hal ini karena semua data toko online tersimpan.
“Toko online yang menggunakan jasa kamu terdata jelas, termasuk nama pemilik dan alamat lengkapnya. Hal ini bisa menjamin kalau mereka bisa dipercaya,” kata Herlin.
Menurutnya, Jejualan yang berpusat di Yogyakarta saat ini memiliki sekitas 1.400 member aktif toko online di berbagai daerah seperti Yogyakarta, Jakarta, Balikpapan dan kota-kota lainnya. Member aktif atau member berbayar tersebut produk yang dijual beraneka ragam produk.
“Selama ini tidak ada keluhan dari pembeli produk di toko online, kalau ada sifatnya itu complain karena barang dari toko online, kalau ada sifatnya itu complain karena barang dari toko online, belum juga dikirim-kirim sedangkan mereka sudah membayar. Kalau seperti itu, kami mengingatkan toko online untuk segera mengirim barang,” kata Herlin pula.
Sedangkan Ryan Gondokusumo (Founder Sribu.com) dan Aria Rajasa Masna (Founder Gantibaju.com) usai mengisi Seminar ‘Branding & Digital Marketing Toko Online’ yang diselenggarkan Jejualan.com di JEC, Sabtu (11/1) mengatakan, bisnis online di Indonesia ke depan akan sangat besar.
Pada tahun 2011 pengguna internet di Indonesia baru 55 juta orang atau 2 persen dari total jumlah penduduk. Tahun 2015 diperkirakan jumlah pengguna internet di Indonesia meningkat menjadi 149 juta orang. Bisnis online pada 2011 baru 0,7 persen dibandingkan penjualan retail atau offline. Namun bisnis online ke depan akan semakin menjadi pilihan.
Menurut Aria Rajasa, bisnis online saat ini yang paling banyak ditemui adalah fashion, kerajinan, elektronik, desain. Menggiurkannya bisnis online membutanya terjun total bisnis ini melalui ganibaju.com dan tees.co.id. Keduanya bergerak di bidang industry kreatif desain dan kaos. “Ada sekitar 35.117 desainer yang bergabung bersama kami,” katanya.
Ryan juga memiliki industry kreatif melalui Sribu.com, yang juga bergerak di bidang desain dan produksi kaos. Desainer yang bergabung di Sribu.com juga tidak main-main karena sekitar 30 ribu desainer. “Banyaknya desainer, kami memiliki tim tersendiri untuk memastikan bahwa desain yang mereka buat adalah karya asli mereka, bukan jiplakan,” kata Ryan yang dibenarkan Aria Rajasa.
Keduanya menyatakan bahwa kunci keberhasilan bisnis online adalah kepuasan dari konsumen terhadap produk mereka. “Jadi tidak mungkin kami mau melakukan penipuan. Begitu barang dipesan kami kirim, bahwa kami memberikan garansi kalau tidak puas dengan kualitas produk atau ada yang cacat, kami ganti yang baru,” kata Ryan.
Bahkan Ryan memiliki program menyapa pelanggan untuk mengetahui tingkat kepuasan serta saran bagi usahanya. Ryan berprinsip, kepuasan pelanggan terlihat jika sampai pelanggan menyatakan sangat kecewa apabila produknya tidak ada.
Baik Ryan maupun Aria mengaku menggandeng komunitas-komunitas desiner untuk menghindari penipuan berupa penjiplakan karya. Melalui informasi yang diberikan oleh komunitas tersebut, mereka meminimalkan penipuan dalam bentuk pemalsuan atau penjiplakan karya. “Untuk produksi kaos, kami juga memiliki tim produksi sendiri, sehingga ketika konsumen sudah membayar, kami memastikan barang akan terkirim,” ujar Aria.